Anak Muda

Pungutan di SMPN 12 Pematangsiantar, Siswa Diminta Biaya SKL Rp150 Ribu

Pungutan di SMPN 12 Pematangsiantar, Siswa Diminta Biaya SKL Rp150 Ribu

 

Siantar Solidnews.id – Dunia pendidikan sedang tidak baik-baik saja, hal ini terkuak setelah awak media menerima informasi terkait dugaan pungutan di tingkat SMP Negeri 12, Kota Pematangsiantar.

 

Untuk pengambilan surat keterangan lulus (SKL) yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti pendaftaran ke jenjang lebih tinggi, siswa diminta biaya bervariasi.

 

“Kalau anak saya diminta Rp150 ribu. Saya tawar biar bisa Rp50 kan, tapi mereka dari pihak sekolah enggak mau,” ungkap salah satu orang tua siswa berinisial ST.

 

Meski sempat merasa keberatan, ST mengaku takut anaknya tidak lulus, sehingga ia pun harus rela memberikan uang yang diminta oleh Wali Kelas siswa tersebut.

 

“Mau enggak mau lah ini harus ngasih, karena dipatok,” kata ST ditemui, Selasa (3/5/2025) jam 12.00 WIB seraya mengaku uang itu sudah diberikan ke pihan sekolah.

 

Awak media kemudian mendatangi SMPN 12 Pematangsiantar, terlihat banyak orang tua siswa duduk berbaris menemani anak-anaknya untuk pengurusan surat SKL.

 

“Kalau Kelas 96 sampai 99 dikutip Rp50 ribu, kalau Kelas 93 atau 91 Rp100 sampai Rp150 ribu. Beda-beda bang,” papar salah satu orang tua siswa enggan menyebut namanya.

 

Selanjutnya awak media mencoba melakukan konfirmasi kepada Kepala Sekolah, Imelda Romualdex Samosir namun sedang tidak berada di tempat.

 

“Lagi rapat bang, tadi katanya bilang rapat ke Dinas Pendidikan ibu Kepsek,” ujar Satpam Sekolah.

 

Melihat dari hukum, pungutan seperti ini harusnya dilarang oleh peraturan pemerintah, termasuk Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 75 Tahun 2016 yang menyebutkan bahwa komite sekolah tidak boleh melakukan pungutan kepada siswa atau orang tua.

 

Ditempat terpisah, Kepala Sekolah SMPN 12 Siantar, Imelda Romualdex Samosir dihubungi awak media mengaku dirinya kaget adanya kutipan biaya SKL tersebut.

 

“Kutipan apa itu bang?” tanya kepsek. Namun setelah dijelaskan sesuai keterangan para orang tua siswa, Kepsek mengaku dirinya bakal menindaklanjuti masalah ini.

 

“Saya tidak ada terima uang dari siswa. Apakah diberikan ke saya? Kelas mana? Biar saya tindak tegas, tapi saya masih rapat ini” jawab kepsek singkat. (Red)